Wanita Sukabumi
  • Berita
  • Wanita karier
  • Inspirasi
  • Keluarga
  • Gaya Hidup
  • Interview
  • Kisahku
  • Griya
  • Hijaber
No Result
View All Result
  • Berita
  • Wanita karier
  • Inspirasi
  • Keluarga
  • Gaya Hidup
  • Interview
  • Kisahku
  • Griya
  • Hijaber
No Result
View All Result
Wanita Sukabumi

Malam Hari di Sukabumi Lebih Dingin dari Biasanya Ladies, Jangan Lupa Pakai Jaket

Bahkan di beberapa lokasi sering turun kabut saat pagi menjelang.

Herlan Heryadie by Herlan Heryadie
Juli 8, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
0
CUACA DINGIN

Ilustrasi wanita memakai jaket saat cuaca dingin berkabut. | Foto: Unsplash

Share ShareShare

WANITASUKABUMI.com – Beberapa hari terakhir ini warga Sukabumi merasakan cuaca dingin lebih dari biasanya, apalagi dari tengah malam menjelang subuh. Bahkan di beberapa lokasi sering turun kabut saat pagi menjelang.

Baca Juga

Duh Malu ya Bun, Barang Serahan Kok Dibawa Pulang usai Bercerai

Ngeri Bunda, TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

Ya Allah, Warga Gegerbitung Sukabumi Digegerkan Temuan Mayat Wanita di Sungai Cimandiri

Ngeri, Wanita Lansia di Ciracap Sukabumi Dianiaya dan Dirampok

Jangan Ditiru Sista, Gadis Curugkembar Sukabumi dan Pacar Jadi Tersangka Aborsi

Eva Siti Nurkholifa (22 tahun) warga Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi mengaku cukup merasakan cuaca dingin selama beberapa malam terakhir, setiap pulang kerja.

“Pulang kerja jam 9 malam itu sudah mulai dingin-dinginnya terasa. Lebih dingin dari biasanya,” singkat Eva kepada wanitasukabumi.com.

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa terasa juga lebih dingin.”

Sementara Rizal Ashari (22 tahun) warga Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi juga merasakan hal yang sama. Kurang lebih sudah sepekan ini setiap subuh menjelang pagi ia berangkat kerja, tak jarang turun kabut diiringi cuaca dingin.

“Biasanya berangkat kerja di motor pakai jaket satu lapis saja cukup. Sekarang-sekarang harus pakai dua lapis biar tidak kedinginan,” kata Rizal.

Dikutip dari siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis, 8 Juli 2021, cuaca dingin ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September). Terlebih BMKG memantau Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, mengatakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Herizal mengatakan adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin,” kata Herizal.

Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar.

“Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari,” kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengatakan berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh wilayah Indonesia, saat ini memang rata-rata suhu minimum dan maksimum di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara umumnya lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya yang berada di utara dan/atau di sekitar ekuator.

“Suhu udara minimum berkisar antara 14-21 derajat celsius dengan suhu terendah tercatat di Maumere dan Tretes, Pasuruan,” ungkap Guswanto.

herlan
Herlan Heryadie
Tags: CuacaDinginSukabumi
Previous Post

Pelajaran untuk Bunda, Anak 2 Tahun di Cicurug Sukabumi Ditemukan Tewas di Sumur

Next Post

Bikin Pangling, Gadis Bojonggenteng Sukabumi Ini Jago Art Makeup

Related Posts

Duh Malu ya Bun, Barang Serahan Kok Dibawa Pulang usai Bercerai

Duh Malu ya Bun, Barang Serahan Kok Dibawa Pulang usai Bercerai

Maret 30, 2022
Ngeri Bunda, TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

Ngeri Bunda, TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

Maret 29, 2022
Ya Allah, Warga Gegerbitung Sukabumi Digegerkan Temuan Mayat Wanita di Sungai Cimandiri

Ya Allah, Warga Gegerbitung Sukabumi Digegerkan Temuan Mayat Wanita di Sungai Cimandiri

Maret 28, 2022
Ngeri, Wanita Lansia di Ciracap Sukabumi Dianiaya dan Dirampok

Ngeri, Wanita Lansia di Ciracap Sukabumi Dianiaya dan Dirampok

Maret 26, 2022
Jangan Ditiru Sista, Gadis Curugkembar Sukabumi dan Pacar Jadi Tersangka Aborsi

Jangan Ditiru Sista, Gadis Curugkembar Sukabumi dan Pacar Jadi Tersangka Aborsi

Maret 23, 2022
Ngeri Sista, Wanita Cisolok Sukabumi Dikejar Pria Bawa Senjata Tajam Curhat di Medsos

Ngeri Sista, Wanita Cisolok Sukabumi Dikejar Pria Bawa Senjata Tajam Curhat di Medsos

Maret 22, 2022
Next Post
MAKEUP

Bikin Pangling, Gadis Bojonggenteng Sukabumi Ini Jago Art Makeup

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Duh Malu ya Bun, Barang Serahan Kok Dibawa Pulang usai Bercerai

Duh Malu ya Bun, Barang Serahan Kok Dibawa Pulang usai Bercerai

Maret 30, 2022
Rufaidah, Mengenal Perawat Muslimah Pertama dalam Sejarah Islam

Rufaidah, Mengenal Perawat Muslimah Pertama dalam Sejarah Islam

Maret 29, 2022
Ngeri Bunda, TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

Ngeri Bunda, TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

Maret 29, 2022
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik
No Result
View All Result
  • Berita
  • Wanita karier
  • Inspirasi
  • Keluarga
  • Gaya Hidup
  • Interview
  • Kisahku
  • Griya
  • Hijaber

© 2021 Wanitasukabumi