WANITASUKABUMI.com – Semakin hari di era modern ini tambah banyak wanita Sukabumi yang melek dengan kesetaraan gender. Bahkan dialog maupun diskusi ihwal kesetaraan gender sering didengungkan.
Seperti yang dilakukan para aktivis mahasiswi Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri PMII) Kota Sukabumi selama tiga hari, Jumat-Minggu, 18-20 Juni 2021 di MWC NU Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Kader Kopri PMII Kota Sukabumi, Intan Mistriyanti menyebut, selama tiga hari itu ia melangsungkan Sekolah Islam Gender (SIG), di mana ia mengundang mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah untuk berdialog dan berdiksusi dalam tema utama “Konvergensi Islam dan Feminisme untuk Kesetaraan Gender”.
“Bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak serta kedudukan yang sama di hadapan Tuhan, begitu pula dalam pandangan Islam maupun feminisme di ranah sosial.”
“Di sini kita juga mengundang beberapa narasumber atau pembicara untuk membimbing kita membedah kesetaraan gender dari berbagai sudut pandang,” kata Intan saat diwawancarai wanitasukabumi.com.
Menurut Intan, isu kesetaraan gender ini bukan hanya layak dikaji oleh kaum perempuan saja. Ia menyebut kaum laki-laki juga harus memahami secara utuh tentang kesetaraan gender.
“Bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak serta kedudukan yang sama di hadapan Tuhan, begitu pula dalam pandangan Islam maupun feminisme di ranah sosial. Perempuan juga memiliki kualitas, kapasitas dan kapabilitas dalam menentukan perannya,” sambung mahasiswi Pendidikan Akuntansi STKIP PGRI Sukabumi tersebut.
“Yang terpenting, hasil dari kegiatan ini bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Laki-laki dan perempuan, mahasiswa dan mahasiswi, kita bersama-sama bersinergi membangun perannya masing-masing. Bisa dimulai di kampusnya,” pungkas Intan.
