WANITASUKABUMI.com – Eneng Ipat Patimah (36 tahun) seorang ibu muda asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sehari-hari jualan kerupuk meski ekonomi sulit di masa pandemi Covid-19.
Usaha rumahan itu sudah dijalankan Eneng sejak tahun 2003 silam, meneruskan usaha orang tuanya. Ia dibantu suaminya mempekerjakan enam orang karyawan.
Di sebuah pabrik kecil di Kampung Pasirsalam RT 03/08 Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Eneng menggantungkan roda perekonomian meski ekonomi serba sulit akibat pandemi.
“Meskipun ekonomi sedang sulit, saya tetap berusaha cari cara untuk bertahan sambil terus mengembangkan usaha ini, meski harus diakui penghasilan cukup anjlok,” imbuhnya.
“Proses pembuatan kerupuk masih serba manual. Untuk pemasaran produk kita pekerjakan 22 orang dengan sistem ambil-bayar. Dipasarkan ke seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Eneng kepada wanitasukabumi.com, belum lama ini.
Sejak masa pandemi Covid-19, Eneng mengaku cukup kewalahan menekan biaya produksi sementara penghasilannya anjlok.
“Meskipun ekonomi sedang sulit, saya tetap berusaha cari cara untuk bertahan sambil terus mengembangkan usaha ini, meski harus diakui penghasilan cukup anjlok,” imbuhnya.
Ia pun berharap pengusaha kecil seperti dirinya bisa mendapat perhatian dari pemerintah.
“Harapan saya bisa mengembangkan usaha dengan peralatan mesin. Agar dalam pengerjaannya cepat dan bisa menghasilkan produk yang banyak sehingga bisa memasarkan ke luar Sukabumi, tandas Eneng.
